NINGYOU

Hari ini, teman saya Dessy memperkenalkan seorang temannya dari Jepang, namanya Kazuya. Dia  sedang menyelesaikan disertasinya di Biologi ITB. Kemudian dia membawa oleh-oleh makanan dari Jepang, namanya Ningyou. Arti dari Ningyou sendiri yaitu "Boneka". Jadi Ningyou adalah sebuah kue berbentuk boneka seperti patung budha di Jepang serta berisi selai kacang merah. Melihat bentuknya yang sangat unik, saya langsung memakannya tanpa mengambil foto kue tersebut terlebih dahulu. Daripada gak ada fotonya, akhirnya saya foto kuenya tapi sudah setengah dimakan -__-
Niih fotonyaa :D


Rasanya enak dan manis. Terus dimana-mana makanan gratisan pasti enak, apalagi dari Jepang, haha :P

Naah yang lebih penting lagii, ternyata ada ilmu yang saya dapet dari sini.

Ningyou tersebut dikemas dengan sebuah kardus putih berukuran sedang, dan didalamnya dikemas kembali oleh plastik. Kemudian setelah kami semua menghabiskan kue tersebut, Kazuya langsung mengambil kemasan kardus putih dan melipatnya dengan rapih sampai ukurannya sangat kecil. Dia bercerita bahwa kegiatan seperti itu sudah merupakan suatu kebiasaan di Jepang. Semua sampah yang dihasilkan akan dibuat ukurannya sekecil mungkin. Dalam pengelolaan sampah, semakin kecil ukuran sampah maka semakin memberikan keuntungan dalam pengelolaannya. Pada tau gak keuntungannya itu terletak dimana??
Jadi keuntungannya itu terletak dalam sistem pendistribusian sampahnya. Jika ukuran sampah semakin kecil, maka otomatis akan menambah kapasitas angkut mobil pembawa sampah sehingga lebih efektif dan lebih hemat biaya. Hal ini penting lho dalam pengelolaan sampah.

Lalu dia juga bercerita bahwa pemilahan sampah di Jepang sudah terdiri dari 6 sampai 8 jenis. Ketika datang ke Indonesia, dia sangat kebingungan saat ingin membuang sampah, terutama di tempat tinggalnya. Hanya ada satu tempat sampah dan samasekali tidak ada pemilahannya. Akhirnya dia membuat sendiri tempat sampah 6 jenis di kamarnya. Waah keren banget yaa sampai segitunyaa.. Memang dia bilang dari kecil sudah diajari seperti itu sehingga sudah menjadi kebiasaan. Coba kalo di Indonesia bisa seperti itu, pasti bagus banget. Memang kita bisa melakukan pemilahan sampah di rumah. Tetapi hal tersebut juga harus didukung oleh pengelola sampah untuk tidak mencampurkan kembali sampah yang sudah terpilah. Hmm jadi kapan yaa Indonesia bisa seperti Jepang???
Semua tergantung dari kesadaran setiap elemen masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari sumber.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Anak Himpunan atau Non-Himpunan Jurusan ya? Apa Pengaruhnya ke Dunia Kerja?

Nikmatnya Refleksi di Zen

Pemanasan Global Akibat Sampah