LAWAN MENJADI SAHABAT
Kinkrijik der
Nederlanden yang
berarti “Kerajaan Tanah-Tanah Rendah” adalah sebuah negara di Eropa yang separuh
dari daratannya berada kurang dari 1 meter dpl. Terjadinya perubahan iklim
global juga menyebabkan peningkatan permukaan air laut sebesar 110 cm (43
inchi) pada tahun 2100 mendatang. So, bukan hal yang aneh jika negara Belanda sering
terjadi bencana banjir. Indonesia pun sering dilanda bencana banjir dan banyak
sekali kerugian yang diderita oleh negara ini. Jadi, bagaimana sih pemerintah
Belanda berupaya menangani masalah tersebut?
Pemerintah
Belanda sudah melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu
dengan membangun tanggul dan dinding laut. Kedua bangunan tersebut berfungsi
sebagai pelindung daratan Belanda dari ancaman banjir yang datang dari laut.
Namun pada akhirnya cara tersebut bukanlah cara terbaik untuk mengatasi masalah
banjir. Pada tahun 1993 dan 1995, bencana banjir memaksa puluhan ribu orang meninggalkan
tempat tinggal mereka akibat tanggul yang tidak cukup baik dalam menahan air.
Para ilmuwan di negara yang terkenal akan tulipnya tersebut mulai mencoba
mencari solusi baru dan menemukan sebuah pemikiran bahwa sebaiknya mereka mulai
“bersahabat” dengan banjir.
Mengapa
harus melawan banjir jika sebenarnya
bisa bersahabat dengannya? Faktanya,
banjir juga merupakan sebuah potensi yang sangat besar jika masyarakat dapat
melihat sisi positifnya. Pembangunan rumah
terapung merupakan sebuah teknologi yang ditemukan oleh para ilmuwan
Belanda agar dapat “bersahabat” dengan banjir. Rumah ini memiliki prinsip kerja
yang sama seperti dermaga terapung. Kubus beton berongga yang terletak di
bagian bawah rumah dapat memberikan daya apung terhadap bangunan sehingga rumah
akan terapung ketika banjir datang. Kemudian terdapat empat buah pilar vertikal
yang dipasang di dekat sudut bangunan dan menghubungkan bangunan dengan tanah.
Adanya pilar tersebut membuat bangunan
tidak dapat berpindah tempat ke arah horizontal ketika mulai terapung. Listrik
dan air bersih disalurkan dari daratan melalui pipa fleksibel. Rumah ini dapat
mengatasi peningkatan kenaikan permukaan air hingga mencapai 4 meter.
Konstruksi
Rumah Terapung
(sumber
: http://www.buoyantfoundation.org/)
Tipe
rumah ini sudah banyak dibangun di Belanda, salah satunya yaitu daerah tepian
sungai Maasbommel. Terlihat rumah berwarna-warni di sepinggir sungai Maas.
Rumah
terapung di daerah Maasbommel
Rumah
terapung ini juga telah menarik perhatian masyarakat internasional untuk ikut
menerapkannnya. Amerika sudah melakukan pembangunan rumah terapung sejak terjadinya
bencana badai Katrina di New Orleans dan menyebabkan ribuan rumah tenggelam oleh air. Sudah sekitar 5000
rumah terapung yang dibangun di benua Amerika, terutama di sungai Portland dan
juga terdapat desa terapung di Vancouver. Negara lain yang sudah ikut
menerapkan teknologi ini yaitu Thailand. Mereka membangun konstruksi yang lebih
besar, yaitu rumah sakit.
Rumah
terapung di Portland
Rumah Sakit Terapung di Bangkok, Thailand
Wow saya jadi ingin mencoba rumah terapung itu! Solusi yang sangat cerdas namun
tidak merusak lingkungan. Terlebih lagi, rumah terapung tersebut malah menjadi
daya tarik tersendiri bagi negara tulip Belanda. Verbazingwekkend!
Sumber :
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus