Play Me, I'm Yours'

Play Me I'm Yours merupakan suatu proyek berupa karya seni yang dirintis oleh salah seorang seniman Inggris bernama Lukas Jerram. Dia memasang piano jalanan di berbagai kota. Lebih dari 400 piano kini telah terpasang di kota-kota di seluruh dunia, dari New York ke Sydney, dengan instruksi sederhana 'Play Me, I'm Yours'. Proyek ini dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat dapat bebas bermain musik di depan umum tanpa ada peraturan khusus. 

Konsep Play Me I'm Yours pada awalnya terjadi di Sheffield, tepatnya yaitu di pinggir jalan Sharrow Vale Road. Ada seorang penduduk yang pindah ke daerah tersebut. Kemudian, dia tidak mampu untuk memasukkan pianonya ke dalam rumah barunya. Oleh karena itu, dia meninggalkan pianonya di luar rumah. Lalu, dia bersama seorang temannya menempelkan pengumuman pada piano tersebut yang berisi bahwa piano dapat digunakan bebas oleh semua orang yang berada di jalan tersebut. Pada akhirnya, piano tersebut sering dimainkan dan sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat. 

 
Times Square, NYC 2010

 Bristol 2009. Photo by Sidz Photography

 Flying piano in Pecs, Hungary, European Capital of Culture 2010

 Sao Paulo 2009. Photo by Caio Buni 


Setiap kota mempunyai website masing-masing. Pada website tersebut, masyarakat bebas untuk meng-upload video, foto dan berbagi cerita interaksi mereka dengan piano.
Dibawah ini merupakan salah satu video yang saya download dari youtube mengenai penjelasan Play Me I'm Yours dari Lukas Jerram :)


                                           

Pingin deh di Indonesia ada kayak gini, tp pasti stelah dipasang, sekali kedipan langsung lenyap.. haha -__-

Salam Musik...

Sumber : 
http://en.wikipedia.org/wiki/Street_piano
http://www.streetpianos.com/
http://www.youtube.com/watch?v=AG-QaEPe6M8 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Anak Himpunan atau Non-Himpunan Jurusan ya? Apa Pengaruhnya ke Dunia Kerja?

Sesuai judul, saya akan mencurahkan seluruh pendapat saya tentang itu, mending jadi Anak Himpunan atau Non-Himpunan di Jurusan saat kuliah ya? Apa Pengaruhnya ke Dunia Kerja? Saat ini, saya sudah bukan sebagai mahasiswi. Saya sudah lulus kuliah 7 tahun yang lalu dari salah satu Kampus di Bandung. Setelah lulus, saya sudah bekerja di 3 perusahaan, yaitu di Konsultan, Perusahaan Tambang Mineral dan saat ini di Perusahaan Minyak dan Gas Bumi.  Dari sejak mahasiswi, saya selalu ingin menulis tentang judul ini. Namun saya tahan karena saya ingin buktikan ketika saya sudah bekerja.  Dulu banyak teman yang bilang bahwa mahasiswa harus ikut anggota Himpunan di masing-masing jurusan. Kemudian mahasiswa yang tidak ikut anggota Himpunan (kita sebut Non-Himp) kesannya dianggap mahasiswa yang cupu, tidak dapat bergaul, tidak bisa bekerjasama, dan lain-lain yang cenderung negatif. Memang stigma tersebut tidak diucapkan dengan gamblang, namun dirasakan secara tersirat oleh semuanya. Sehingga...
Baca selengkapnya

Nikmatnya Refleksi di Zen

Gambar
Hari sabtu kemarin, saya pertama kali nyobain refleksi di Zen. Lokasinya di jalan Setiabudi nomor 182, Bandung. Kalau temen-temen pernah ke PVJ, mungkin pernah ngelewatin tempat refleksi ini. Awalnya nggak pernah kepikir mau refleksi disana, soalnya dari luar terlihat parkiran Zen selalu dipenuhi dengan mobil-mobil mewah. Di pikiran saya langsung terbayang bahwa yang bisa menikmati refleksi di sana hanyalah orang-orang berduit.. Jadi saya tidak pernah berpikir untuk refleksi disana dan hanya selalu memandangi dari jendela angkot kalo mau pergi ke PVJ.. *aduh sedih pisan ey Terus temen saya, Fakhry, tiba-tiba ngajakin refleksi di Zen. Awalnya mikir-mikir dulu soalnya takut kemahalan kan. Ternyata dia pernah nyobain refleksi disana dan katanya ada paket yang murah. Lama-lama saya jadi penasaran juga. Akhirnya nyoba aja deh. Saya dibonceng sama Fakhry naik motor menuju Zen. Sesampai di tempat, parkiran Zen sudah dipenuhi oleh mobil-mobil mewah seperti yang saya lihat biasanya. Tapi n...
Baca selengkapnya

Pemanasan Global Akibat Sampah

Gambar
Di Indonesia, sampah kurang tertangani dengan baik. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih menggunakan sistem pembuangan terbuka ( open dumping) atau sekedar menimbun sampah di daerah terbuka tanpa proses apapun. Nyatanya, sampah tersebut mengalami degradasi dan menghasilkan beberapa gas yang dapat menyebabkan perubahan iklim, yaitu gas metana (CH 4 ) dan Karbondioksida (CO 2 ). Diperkirakan 1 ton sampah dapat menghasilkan 50 kg gas metana. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) memperkirakan sampah yang dihasilkan per hari akan mencapai sekitar 190.000 ton per tahun pada tahun 2020. Dengan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa Indonesia akan mengemisikan gas metan sebanyak 9.500 ton.   Sistem Pembuangan Terbuka (Open Dumping) Sumbangan CO 2 dari sampah tak kalah memprihatinkan. Menurut data dari KLH pada tahun 2007 berdasarkan perkiraan jumlah dan komposisi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir dan jumlah sampah yang d...
Baca selengkapnya