Dangerous Cingcau

Yeay bulan puasa sudah datang dan hari ini merupakan hari pertama puasa. Alhamdulillah saya bisa menjalani puasa hari pertama ini dengan baik dan merasakan nikmatnya berbuka puasa bersama keluarga :)
Hari ini saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan menonton film di laptop dan menonton tv. Kebetulan tadi saya nyetel Trans TV dan acaranya lagi ngebahas tentang proses pembuatan salah satu makanan yang sangat terkenal. Makanan tersebut biasanya berwarna hijau, lembek, basah, seger, dan sering mejadi ta'jil ketika berbuka puasa. Pada tau kaan? Yaa itu Cingcau.

Seperti yang kita tahu bahwa cingcau itu sangat menggiurkan dengan kesegarannya. Wuih kalo saya liat yang seger-seger pasti langsung dibabat habis deh. Eits, tapi jangan ngikutin kelakuan seperti itu lho! Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu sebelum memakan atau membelinya, yaitu apakah cingcau tersebut layak dimakan atau tidak.

Pada acara tersebut, ditunjukkan proses pembuatan cingcau yang dilakukan oleh beberapa produsen. Sampel yang diambil yaitu berasal dari penjual pinggir jalan dan supermarket. Ternyata pembuatan cingcau dilakukan dalam tempat yang tidak higienis. Kemudian bahan-bahan tambahan yang digunakan juga sangat mengejutkan, yaitu Boraks, abu gosok atau abu dapur, dan pewarna tekstil.

Boraks merupakan suatu bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet mayat. Namun dalam pembuatan cingcau Boraks digunakan agar cingcau dapat bertahan lama. Boraks pun digunakan sebagai bahan pengenyal cingcau. Kemudian telah dilakukan pengujian laboratorium terhadap sampel-sampel cingcau tersebut. Hasil menunjukkan bahwa jumlah kadar abu yang berada dalam sampel yaitu lebih dari 1%. Nyatanya batas maksimum kadar abu yang diperbolehkan dalam makanan yaitu kurang dari 1%. Dengan mengetahui hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa makanan mengandung kadar pengotor yang tinggi. Jika termakan oleh manusia, maka akan timbul penyakit gangguan pencernaan seperti diare. Bahan tambahan terakhir yaitu pewarna tekstil. Pewarna tersebut digunakan untuk mendapatkan warna yang menarik agar telihat lezat di mata konsumen. Padahal kemungkinan besar terkandung logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Ada beberapa tips yang dapat digunakan dalam memilih cingcau yang baik ataupun sebelum memakannya. Tips-tips tersebut yaitu :
Cingcau SEHAT :
  • Warna cingcau tua atau gelap
  • Struktur mudah hancur
  • Memiliki wangi daun
  • Tahan selama 2 hari
Cingcau BERBAHAYA :
  • Warna cingcau lebih terang
  • Struktur lebih kenyal dan tidak mudah hancur
  • Tidak berwangi
  • Tahan selama 2 minggu

Yak jadi sebelum makan cingcau diinget-inget ya tips-tips diatas. Atau mungkin kalo rada susah buat mendeteksi apakah cingcau berbahaya atau tidak, sekalian aja ngga usah makan cingcau. Ganti jadi es buah, atau yang seger-seger lainnya. Soalnya temen-temen saya udah banyak lho yang berhenti makan cingcau setelah mengetahui fakta-fakta tersebut. Haha cuma saran :P
Semoga info ini bermanfaat yaa :3

*FYI sebelumnya saya juga pernah bikin blog tentang tips memilih bakso yang sehat lho! mungkin bisa menjadi info yang bermanfaat :3
Copy aja link ini : http://msekarp.blogspot.com/2012/03/cara-aman-memilih-bakso.html

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmatnya Refleksi di Zen

Mau Jadi Anak Himpunan atau Non-Himpunan Jurusan ya? Apa Pengaruhnya ke Dunia Kerja?

All You Can Eat!! Dimsum Eastern